Pertama dan .....

26 Juni 2012

Malam itu...

Ku accept contact yang tidak ku kenal, tapi apa salahnya aku mempunyai banyak teman. Percakapan pertama seperti biasa perkenalan. Dan ternya dia kakak kelas dari seorang teman sekolahku dulu. Ya, seperti orangnya asik. Obrolan semakin hangat, dia bertanya aku menjawab dan sebaliknya. Inilah awalku kenal dia lewat BBM.

30 Juni 2012

Dan bertemu untuk pertama kalinya di acara musik disalah satu Hotel berbintang di Semarang. Orang yang tidak begitu tinggi, pendiam, manis. Ya itu kesan awal aku bertemu dengannya. Selesai melihat konser itu, kita (re:bertiga) makan di pujasera Simpang Lima. Temanku sering sekali memojokkan ku dengan dia. Ngaak maslah, ini baru awal.

06 Juli 2012

Main yuk! Ajakan main yg biasa diucapkan oleh seorang teman kepada temannya. Tapi ucapan itu luar biasa bagiku. Sudah lama aku tidak menonton bioskop, bersyukur banget bisa nonton lagi. Film yg lagi booming waktu itu adalah The Amazing Spiderman. Film pertamanya aja belum pernah lihat. Sore hari dia  menjemputku, untuk pertama kalinya dia kerumah dan bertemu dengan bapak. Entah kesan apa yg ada dibenak kedua lelaki itu. Tak masalah bagi dia menjemputku, tak masalh berapa kilometer yg telah ia tempuh.

Antre yg sangat panjang dan lama. Dengan kesabaran, akhirnya kita dapat tiket juga. Sambil menunggu film mulai, kita cari tempat yg asik untuk mengobrol. Percakapan dari A-M telah kita mulai dan akhiri dengan suara adzan Maghrib. Mencari mushola sampai naik turun escalator akhirnya ketemu, kita sholat dan lanjut ke tempat pujasera, dimana kita ngobrol tadi. Makan malam dulu selagi menunngu jam bioskop yg tak kunjung datang. Obrolan dimulai dari M-Z yaaa, memang tadi obrolan belum selesai dan kita sambung sekarang. Percakapan yg sangat hangat diantara kita, aku merasa nyaman. Akhirnya waktu untuk nonton datang ~

Duduk paling depan ujung kanan membuatku harus mengangkat sedikit kepalaku. Film yg berdurasi kurang lebih 2 jam itu tak kunjung selesai, hingga akhirnya kita pulang. Malam telah larut, sebentar lagi paga akan datang. Jalan telah sepi oleh lalu lalalng kendaraan. Hawa dingin menusuk hingga tulang, ku pegang erat pinggang untuk mendapat kehangatan. Dia tidak masalah, hingga kecepatan brp km/jam akhirnya samapai rumah.

Terima kasih untuk malam itu :)