there is a secret behind the story

there is a secret behind the story

Selasa, 01 Oktober 2013

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bali, NTT dan NTB

Ini obyek pertama KKL kemarin. Kantor yang terletak di dekat Bandara Ngurah Rai ini sangat menarik, pasalnya disana kita dapat melihat jalan tol yang diatas laut arah ke Nusa Dua. Jalan tol yang masih dibangun tersebut sangat kokoh diatas laut Bali yang indah. Sangat beruntung kita dapat melihat mobil lamborgini dan ferrari yang berjajar apik di halaman parkir dekat bea cukai. Kalau bisa dibawa pulang, kita akan pulang ke Semarang dengan mobil itu :D

Sekilas tentang Kantor Wilayah DJBC Bali, NTT dan NTB

Kanwil DJBC Bali, NTB dan NTT berada di Jalan Airport Ngurah Rai, Tuban, Denpasar 80362
Telp : 0361-757165 / 754204 / 757156 / 757157
Fax : 0361-754205
Layanan Pengaduan : 0361-9354204
(Telp); 0361-9354205
(Fax); wb.kanwilbalintbntt@gmail.com (E-mail)

Kantor Wilayah DJBC Bali, NTB dan NTT meliputi Propinsi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur dengan membawahi 7 (tujuh)  KPPBC yang meliputi:
1. Propinsi Bali:
a. KPPBC Tipe Madya Ngurah Rai
b. KPPBC Tipe PRATAMA Benoa
2. Propinsi Nusa Tenggara Barat:
a. KPPBC Tipe MP Mataram
b. KPPBC Tipe PRATAMA Bima
3. Propinsi Nusa Tenggara Timur:
a. KPPBC Tipe MP Kupang
b. KPPBC Tipe PRATAMA Atapupu
c. KPPBC Tipe PRATAMA Maumere

Visi, Misi, Strategi, dan Lima Komitmen Harian Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Visi
Menjadi administrasi kepabeanan dan cukai dengan standar internasional.
Misi
Mengamankan hak keuangan negara, memfasilitasi perdagangan, mendukung industri dan melindungi masyarakat.
Strategi
Profesionalisme sumber daya manusia, efisiensi dalam organisasi dan pelayanan.
Lima Komitmen harian adalah sebagai berikut:
1. Tingkatkan Pelayanan
2. Tingkatkan transparansi keadilan dan konsistensi;
3. Pastikan pengguna jasa bekerja sesuai ketentuan;
4. Hentikan perdagangan ilegal;
5. Tingkatkan Integritas.

Desa Wisata Penglipuran Bali

Selamat pagiii Oktoberrr, udah lama banget nggak nge-post di blog :)
Banyak cerita dibulan-bulan sebelumnya yang sangat istimewa!
Mulai dari yang terakhir deh, KKL (Kuliah Kerja Lapangan) di Bali bulan September kemarin. Obyek-obyek wisata yang dikunjungi sangat banyak, salah satunya adalah Desa Wisata Penglipuran. Inilah sekilas tentang Desa Wisata Penglipuran yang aku dapet langsung dari Ketua Adat disana, Bpk I Wayan Supat :)

Desa Penglipuran merupakan desa kuno yang memiliki leluhur di Desa Banyu Gede di Kintamani. Warganya memiliki keturunan trah Bali Adat. Sebelum penglipuran lebih dikenal dengan sebutan Kubu Bayem. Kemudian memisahkan diri menjadi Desa Penglipuran. Peng(eling) pura yang berarti miniatur Banyu Gede. Desa Penglipuran dibuat sedemikian rupa mirip Desa Banyu Gede dari organisasi, tata ruang, pura dibangun seperti di Banyu Gede. Penglipuran dalam bahasa Bali atau Jawa berarti penghibur, dalam arti menyenangkan raja. Dulunya tempat ini sebagai rekreasi raja Bali. Pada abad ke-13 raja-raja di Bali membantu menga(abdi) dalam bahasa Bali yaitu ngayak kerajaan. Mengabdi ini pada dasarnya tidak dapat upah dan semestinya harus seperti ini. Ada 4 unsur (catur buta) yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Ada datu (raja/ratu/pemimpin)
2. Terdapat unsur tuah (perlindungan)
3. Ada parimandala (wilayah)
3. Ada praman (warga/masyarakat)
4. Ada awig-awig (aturan-aturan adat)

Visi dan Misi Desa Penglipuran
Visi
Desa wisata berbasis masyarakat berbudaya dan berwawasan lingkungan
Misi
1. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengembangkan pariwisata
2. Menigkatkan keterampilan dalam pengembangan pariwisata
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
4. Melestarikan seni dan budaya
5. Melestarikan lingkungan dengan konsep Tri Hita Karana

Aturan-aturan yang dibuat oleh pemimpin desa tidak boleh bertentangan dengan Pancasila dan UU RI. Terhadap peraturan negara, harus ada toleransi atau relokasi. Tujuannya untuk keluhuran budi dengan ditopang keseimbangan lahir dan batin. Dalam bahasa Bali disebut Trikitakarana yang berarti kita senang, sejahtera, damai, harmonis dan seimbang. Tiga konsep Desa Adat adalah:
1. Konsep Parahiyangan (Ketuhanan); hubungan secara vertikal yaitu manusia dengan Tuhan.
2. Konsep Pawongan (Kemanusiaan); hubungan secara horizontal yaitu manusia dengan manusia. Desa Penglipuran menganut asas monogami yang berarti tidak boleh memiliki istri atau suami lebih dari satu. Apabila ada yang melanggar akan diberi sanksi dengan dipindahkan di Pekarangan Memadu. Ini akan memberikan efek jera dengan mendapatkan rasa malu dan bagi wanita memberikan perlindungan. Di Indonesia ada 3 pembagian waris, yaitu:
a. Asas Patrilineal
b. Asas Matrilineal
c. Asas Parental
Pewarisan di Desa Penglipuran menganut asas Patrilineal yaitu dari keturuan laki-laki (bapak). Ada 3 sistem perkawinan di Desa Penglipuran, yaitu:
a. Sistem Pembatik; meminang
b. Sistem Kawin Lari; lari bersama
c. Sistem Legandahan; menculik. Dulu dipakai oleh raja apabila menyukai seorang gadis. Sekarang sudah tidak ada yang memakai sistem ini.
Jika tidak mempunyai saudara laki-laki maka yang laki ikut dirumah wanita. Statusnya menjadi, laki-laki menjadi wanita dan wanita menjadi laki-laki. Ini disebut minang laki-laki.
Pada upacara ngaben, Desa Penglipuran tidak membakar mayat tetapi dikubur.
Berbeda dengan mengubur mayat pada umumnya, mayat wanita dikubur dengan posisi tengadah dan mayat pria dengan posisi tengkurap (kepala menghadap ke barat). Dan pihak keluarga harus menyembelih 1 ekor sapi (jantan/betina)
3. Konsep Palemahan; hubungan antara manusia dengan lingkungan. Perlindunagn sebagai benteng dan batas wilayah berisi lahan kosong untuk hutan, tata ruangnya disebut Tri Mandala. Secara makro, wilayah Utara dan Selatan tinggi rendahnya gunung dan laut. Wilayah Barat dan Timur adalah Madya Manggla (penduduk) yang tiap kaplingnya 800 meter persegi dengan Hak Guna Pakai.

Pemerintahan yang dianut adalah otonom non formal tidak terpengaruh dengan UU otonom karena desa adat telah mandiri. Ada 1534 desa adat di Bali dua kali lipat desa dinasnya. Pada pasal 18 UUD 1945 desa adat tidak diakui secara eksplisif tetapi dilindungi oleh Perda No. 5 Tahun 1975, No. 5 Tahun 1979 dan No. 32 tahun 2004. Dilihat dari sisi hukumnya desa adat masih lemah, maka Pemerintah Bali mengeluarkan peraturan sendiri tentang desa adat. Peraturan Pemerintah Provinsi Bali tahun 1986 yaitu Perda No. 6 Tahun 1986. Di Bali, desa adat lebih dulu ada dari desa dinas.

Terletak diketinggian 600 meter diatas permukaan laut yang berada di gunung Desa Penglipuran memiliki udara dingin dan sejuk, serta memiliki 112 hektar tanah dengan tata guna lahan yang sangat baik. Jumlah penduduknya sekitar 980 jiwa dengan 235 kepala keluarga (KK). Terdapat 4 bagian dalam tata guna lahan:
1. 9 hektar pekarangan
2. 50 hektar perkebunan
3. 45 hektar hutan bambu
4. 104 hektar fasilitas umum
Pembagian wilayah Desa Penglipuran dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
1. Barat: Cekeng
2. Utara: Kayang
3. Timur: Kubu
4. Selatan: Cempaga
Seperti desa-desa pada umumnya, Desa Penglipuran memiliki struktur organisasi. Ada 4 bagian, yaitu:
1. LPD (Lembaga Perkreditan Desa)
2. Sekaa Peratengan; memiliki arti juru masak
3. Hansip; merupakan kedinasan yang membawa senjata pentung
4. Pecalang; memiliki arti keamanan
Masyarakat di Desa Penglipuran harus memilih 1 organisasi. Dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ada 4 bagian, yaitu:
1. Sekaa Gong; memiliki arti gamelan. Masyarakatnya memakai pakaian loreng-loreng atau kotak-kotak dan membawa keris
2. Sekaa Baris; memiliki arti penari
3. Sekaa Teruna Putra Yudha; berisi para lajang. Jika karang taruna tersebut bagi yang telah menikah
4. Posyandu

Selasa, 25 Juni 2013

Denok Kenang 2013 (Peserta)


Pemilihan Denok Kenang (DK) 2013 sebuah ajang pemilihan sepasang duta wisata Kota Semarang. Keikut sertaan saya disini sebuah keberanian yang baru saja pupuk setelah mengikuti ajang sekelas DK dikampus. Dengan keberanian, percaya diri, saya dan teman-teman ramai-ramai mendaftar. Jalan menuju kesuksesan tiap orang memang berbeda. Teman-teman seperjuangn waktu dikampus ada yang terpilih sebagai finalis ada juga yang hanya sebagai perserta, ya seperti saya ini hehe. Pengalaman yang saya dapatkan disini, semoga bisa bermanfaat untuk kedepannya. Amiiinnn O:)

Brecelet Peace



Bracelet from my friends :D
Thank you yaaa Fendy Kurniawan and Ervan Nurdhiatma. They from Bali and give me something. Taraaa... This is it :D

Jumat, 22 Februari 2013

My Birthday 19

Birthday so special because you send your voice and expression. Thank you :)
Thank you for my friends, Anggun and Ardika to surprise in my house ({})
Thank you Nicko and Vira to talk until late at night :*

Remembering Bubi Chen



Jazz jazz dan jazz. Genre musik yang asik :D







Maestro pianis legendaris Bubi Chen telah 1 tahun meninggalkan dunia musik khususnya jazz ini. Dan saya dan Dina diberi kesempatan untuk melihat Remembering Bubi Chen secara gratis di Hotel Grand Candi Semarang. Tiket gratis kita dapat dari hadih kuis di Radio Delta. Suatu kesempatan yang tidak akan terulang kembali. Duduk dikursi, menikmati alunan musik jazz oleh para seniman handal. Terima kasih Tuhan dan temanku Dina Octavia :) O:) ({})




Keloid

Keloid adalah daging yang tumbuh karena luka yang sengaja ataupun tidak sengaja. Luka yang dalam ataupun tidak juga menyebabkan munculnya keloid. Bakat keloid juga dipunyai oleh siapa saja.

Yaaa... seperti saya. Keloid yang tumbuh karena kecelakaan sepeda motor menyebabkan daun telinga sobek dan dijahit. Dan ternyata muncul keloid. Kejadian kelas 1 SMA ini baru dioperasi pada tanggal 8 Februari 2013. Sudah sangat lama sekali ya. Sebelumnya hanya dikasih salep untuk mengempeskan dan mengurangi rasa gatal. Tapi tidak kunjung memperlihatkan kesembuhan. Dan akhirnya dioperasi saja. Semoga cepat sembuh. Amin O:)

Backpacker ke Kota Solo

Selamaaat Pagiii :D

Sabtu pagi tanggal 9 Februari 2013 kita cewek cantik, manis, imut siap backpacker ke Kota Solo B) kita ga punya saudara, teman atau siapapun yang bisa kita repotin. Kenalin dulu temen2 jagoanku. Dina Octavia, Anggun Pramudya dan Ratih Andini. Mereka adalan teman SD dan SMA ku.

Perjalanan kita diawali dengan kumpul bersama dirumahku, kita akan naik bus BRT dari Terminal Penggaron menuju ke Terminal Mangkang. Inilah pengalaman pertama bagi kita naik bus, melihat Kota Semarang pagi hari. Oh, iya aku kasih tau tarif naik bus BRT: jauh dekat bagi pelajar Rp. 2000 dan umum Rp. 3500 muraaah kan? Sampai di Terminal Mangkang kita sempet bingung mana bus meuju ke Solo, yang ada bus2 yang udah reot haha. Tapi akhirnya kita tanya orang dan diantarlah menuju bus yang dituju. Harga tiket ke Solo Rp. 25.000 tapi ternyata kita rugi, gara2 beli di calo jadinya harga segitu. Kita dimarahi kondektur busnya, katanya lain kali beli tiket langsung didalam bus. Harga aslinya itu Rp. 20.000. Yaaa, pengalamanlah

Perjalana selama kurang lebih 3 jam akhirnya kita sampai. Buku catatan tentang Solo udah ditangan. Kita putuskan turun di jalan Slamet Riyadi. Lagi2, kita bingung. Akhirnya tanya taksi dan kita diantar ke penginapan di daerah Keprabon. Penginapan yang diusulkan bapak taksi tidak mengecewakanlah. Dengan harga Rp. 100.000/malam sangat mahasiswa sekali harganya. Kita akan menginap selama 2 malam.

Selama di Solo, transportasi yang digunakan adalah taksi, becak, jalan kaki dan suatu keberuntungan adalah ojek gratis dari pak hansip :D
Malam hari kita jalan2 ke tempat yang biasanya anak muda berkumpul. Karena ini malam minggu, jalan padat merayap, ramai sekali. Malam itu juga malam tahun baru Cina. Kita menikmati malam minggu di Solo dengan suasana yang indah hiasan lampion2 dikanan kiri jalan. Mau cari makan di Galabo tapi kok... tau sendirilah haha. Pulang aja deh

Pagi hari. 10 Februari 2013. Car Free Day! Yeay! Minggu pagi yang indah, Solo sedikit berkabut. Aku dan Dina sengaja keluar pagi ingin melihat susana Kota Solo dipagi hari. Keluar gang penginapan sudah ramai. Banyak orang lalu lalang menikmati jalan yang masih lengang. Ada yang jalan kaki, naik sepeda dan naik becak sepeda. Anggun dan Ratih masih tidur di penginapan, tapi akhirnya kita suruh keluar untuk nikmati suasana yang sejuk. Dan kita menyewa becak sepeda untuk mengelilingi sepanjang jalan Slamet Riyadi. Menyewa becak sepeda sepertinya Rp. 60.000 selama 3 jam. Makan bubur ayam dengan harga Rp. 4000 yang cukuplah ganjel perut. Kita pulang ke penginapan dan bersiap on duty lagi :D

PGS, Keraton, Pasar Klewer. Kita akan habiskan uang disana haha. Belanja belanja dan belanjaaa

Malam hari kita akan jalan ke SGM (Solo Grand Mall) biar kece dikit mainnya ke mall dan naik taksi haha. Ternyata mallnya gitu2 aja, kita keluar aja deh, jalan kaki lagi cari makan. Tapi karna ga jelas kita naik taksi lagi dan dibantu oleh GPS dan Foursquare. Terima kasih :*

Selamat pagiii. 11 Februari 2013 hari terakhir di Kota Solo. Packing2 dan siap kembali ke Semarang. Tlp taksi dan beli oleh2 dulu di Serabi Notosiuman. Langsung menuju ke Terminal Tirtonadi. Terminalnya bagus, kyk di bandara :) nah, ini kita ga akan salah lagi dengan harga tiket. Tapi... kita salah naik bus Semarang yang turun di Terminal Terboyo. Pengalaman lagiii. Akhirnya kita turun di halte BRT daerah Kaligawe. Naik BRT dan transit di halte Pemuda langsung naik BRT lagi ke Terminal Penggaron. Dan dijemput kakakku, akhirnya sampai rumah dengan selamat :D

Januari 2013

Selamat tahun baru 2013. Sangat sangat terlambat untuk mengucapkan. Tapi, ga masalah ya lama ga buka blog :D

Tahun baru kemarin aku rayain bareng dina, anggun, vira dan pastinya @omsepa (promosi haha) di TDB (TungDeBlang). Personil om sepa juga temenku jadinya daripada ga ada tujuan tahun baruan, yaaa karena jomblo juga kita kesana, gratis juga sih jadinya kita enjoy! :D

Menunngu jam 12 teng teng kita ngobrol dan ngobrol disana, kita keluar dari ruangan itu saat om sepa manggung yang terakhir dan di detik-detik pergantian tahun. Terompet udah dikasih dari Tung De Blang, lumayan dapet terompet gratis haha

Akhirnyaaa... 3... 2... 1... teeettt teeettt ttteeet. SELAMAT TAHUN BARU 2013 :* ({}) :D